Hacker serang website sekolah



Peretas yang menamai dirinya sebagai "CONFUCIUS CREWini meretas website sekolah yang
beralamatkan http://smaltiigm.sch.id/  website sekolah ini di ganti indexnya oleh sang peretas.
peretas mengaku bahwa ia menembus keamanan website dengan melakukan register sebagai guru/staf pada CMS Balitbang. Tetapi sang peretas tidak hanya melakukan perubahan index website, tetapi ia juga mengepatch register dari website tersebut dengan menutupnya agar tidak bisa di akses peretas lain.
jika website sudah di fix anda bisa melihat mirrornya di sini
Mirror: http://mirror-zone.org/mirror/id/133851 

hingga berita ini di turunkan keadaan website masih dalam keadaan di deface.

situs pemerintah indonesia di retas



memang banyak situs situs Indonesia yang berhasil di retas oleh pihak luar. hal ini di sebabkan oleh keamanan system website yang kurang terawat akibatnya banyak situs pemerintah yang di deface/di rubah tampilan indexnya.

kali ini situs pemerintah Indonesia kembali jebol oleh orang yang menamai dirinya sebagai "Turkish Cyber Army" entah apa yang menjadi motif peretasan ini.

ini beberapa mirror website pemerintah Indonesia yang di deface oleh Turkish Cyber Army

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23212018

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23212020

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23212021

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23212019

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23211997

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23211998

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23212000

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23211999

Mirror: http://zone-h.org/mirror/id/23209389

hingga berita ini di turunkan masih ada situs Pemerintah Indonesia yang dalam keadaan ter deface.
Situs BPPT IPTEKnet dan Dirjen HAM Kena deface?

Situs BPPT IPTEKnet dan Dirjen HAM Kena deface?

Situs BPPT IPTEKnet dan Dirjen HAM Kena Anu-anuin
Situs BPPT IPTEKnet dan Dirjen HAM yang beralamat di http://www.ipteknet.go.id/ dan http://www.ham.go.id/ yang merupakan salah satu situs milik pemerintah ini di ketahui saat ini telah berhasil diretas oleh seseorang yang menyebut dirinya dengan kode nama Black Rooted. Jika situs sudah mengalami perbaikan silahkan dilihat mirrornya berikut ini:
Mirror: http://www.zone-h.org/mirror/id/23163666
Mirror: http://www.zone-h.org/mirror/id/23163721
IPTEKnet adalah salah satu unit usaha kerja di bawah Kedeputian Teknologi Informasi Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Sedangkan Direktorat Jendral HAM mengacu tentang perlindungan hak-hak asasi manusia.
Dari pantauan idca, bahwa situs BPPT IPTEKnet dan Dirjen HAM tersebut berhasil di susupi dengan menggunakan metode bruteforce attack. Dimana serangan ini memanfaatkan kelemahan kombinasi password admin situs tersebut sehingga sangat mudah ditebak. Ini murni hanya sekedar uji keamanan situs saja, karena tak ada perusakan atau perubahan data yang berarti pada kedua situs tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama, untuk membuat sebuah situs pemerintahan itu biaya yang digelontorkan sangat besar. Jika hal ini terjadi, apalah artinya situs pemerintahan yang dibuat dengan biaya yang sangat mahal. Sejak berita ini diturunkan, belum ada kepastian dari situs tersebut akan diperbaiki. Diharapkan kedepannya situs milik pemerintahan selalu mengedepankan sisi keamanan pada setiap situs-situsnya ssesuai dengan anggaran yang sudah digelontorkan.

source : www.indonesiancyberarmy.com
56 Mahasiswa Gunadarma Batal Diwisuda Karena Ubah Nilai

56 Mahasiswa Gunadarma Batal Diwisuda Karena Ubah Nilai

56 Mahasiswa Gunadarma Batal Diwisuda Karena Ubah Nilai
Sebanyak 56 mahasiswa dari Universitas Gunadarma batal diwisuda pada hari Minggu 19 Oktober 2014. Mereka terlibat kasus peretasan sistem akademik Universitas Gunadarma yang menyebabkan nilai mereka dirubah menjadi lebih bagus. Pelaku peretas ini diketahui menghubungi mereka dan menawarkan untuk merubah nilai yang jelek apabila mereka membayar sejumlah uang.
Hari Minggu tanggal 19 Oktober 2014 ini, Universitas Gunadarma menyelenggarakan acara wisuda untuk sekitar 3000 mahasiswanya dari berbagai jurusan di  Jakarta Convention Center (JCC). Karena kasus peretasan ini, ke-56 mahasiswa tersebut tidak boleh mengikuti acara wisuda hari ini. Namun mereka boleh mengikuti acara wisuda susulan sekitar tanggal 17 Desember nanti setelah mendapatkan sanksi atas pelanggaran yang mereka buat.
Ada Dugaan Diotaki Oknum Pegawai Kampus Dan Sudah Terjadi Beberapa Tahun
Menurut seorang mahasiswi yang diwawancarai Tribunnews, Nia (nama samaran), hal itu juga melibatkan pihak kampus yakni pihak yang memasukkan nilai.
“Saya sidang ujian skripsi April 2014 lalu dan dinyatakan lulus. Saya lalu ditawari menaikkan nilai mata kuliah tertentu dari nilai C ke nilai A dengan membayar Rp 250.000 untuk satu mata pelajaran,” katanya.
Awalnya Nia mengaku enggan melakukan hal itu. Namun pihak yang menawarinya yakni mahasiswa lain meyakinkannya kalau hal itu justru diotaki oleh pihak kampus juga dan tidak akan ketahuan.
“Sebab yang input nilai ke ijazah kan memang orang dalam kampus. Jadi ini pasti diotaki orang kampus,” katanya.
Bahkan kata Nia, dari informasi rekan dan alumni yang didapatnya hal ini sudah terjadi beberapa tahun ini.
“Akhirnya saya mau beli nilai untuk dua mata kuliah saya yang nilainya C supaya jadi A. Satu mata kuliah bayarnya Rp 250 ribu. Jadi untuk dua mata kuliah jadi Rp 500 ribu,” kata Nia.
Menurut Nia, skandal jual beli nilai sempat terbongkar Juni. Beberapa mahasiswa yang belum sidang dibatalkan rencana sidangnya.
Nia mengatakan setelah pihak kampus menyatakan mereka terlibat jual beli nilai, 7 Oktober 2014 lalu, saat itu pihak kampus langsung meminta mereka membuat surat pernyataan yang isinya mereka mengakui telah melakukan pembelian nilai.
“Awalnya kami menolak. Tapi pihak kampus lalu menjanjikan bahwa kami akan bisa ikut wisuda kalau bikin surat pernyataan, tapi dengan beberapa sanksi. Diantaranya ijazah kami tidak bisa dilegalisir dalam setahun,” kata Nia.
Pihak Kampus Akui Adanya Peretasan
Dalam media sosial beredar penjelasan pihak kampus mengenai kejadian ini. Gunadarma pun sudah mengambil langkah tegas terhadap mahasiswa yang berbuat curang.
“Telah terjadi peretasan sistem akademik UG yang canggih oleh oknum mahasiswa UG. Akibatnya nilai dapat diubah secara tidak sah oleh pihak tidak berwenang,” tulis Wakil rektor III bidang Kemahasiswaan Irwan Bastian yang diposting di Path.
Seluruh mahasiswa terlibat diharuskan mengikuti ujian ulang dan nilai dikembalikan ke aslinya. Langkah ini diambil untuk menjaga integritas kampus.
Sumber: Capcay.net